Kamis, 26 Maret 2015

DNS (Domain Name System)

Posted by with No comments
Pengertian

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
  • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  • Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  • Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
     Jika pengguna Internet (awam) ingin mengakses salah satu resource Internet yang dia inginkan (misalnya web server) biasanya yang dia lakukan adalah memasukkan domain name ke web browsernya. Untuk bisa mengetahui IP Address mana yang berkorespondensi terhadap domain nametersebut, browser akan mengontak DNS Server yang sudah ditentukan untuk menanyakannya. Fungsi ini disebut name resolution yang dilakukan oleh protokol DNS.Apa saja yang dilakukan oleh protokol DNS?
    Pertama, DNS harus memiliki repository data untuk menyimpan domain name dan IP Address yang bersangkutan. Lho, apa mungkin DNS server bekerja sendirian? Tentu saja tidak! DNS termasuk komputasi terdistribusi, dengan kata lain, karena jumlah domain name, skalabilitas (kemungkinan kenaikan jumlah) dan performa yang dibutuhkan sangat banyak/besar, maka tugasnya harus dibagi-bagi per domain. Bahkan bisa saja sebuah DNS server harus direplika demi menyediakan fault tolerance jikaserver tersebut mengalami gangguan.
Kedua, harus ada software yang mengatur repository ini dan menyediakan fungsi name resolution.
    Domain name space memiliki bentuk hirarki. Di posisi puncak atau lebih dikenal dengan nama root domain, yang direpresentasikan dengan dot (.). Pada level tepat dibawahnya, terdapat top level domainyang jumlahnya banyak. Di posisi ketiga, di bawah tiap top level domain terdapat enterprise level domain. Perhatikan gambar di bawah :

Dalam pembacaan nama domain, misalnya networking.contoh.comurutan hirarki dimulai dari paling kanan. Root domain biasanya tidak ditulis. Pada posisi top level domain, terdapat domain ‘.com’ dan pada enterprise level domain terdapat domain ‘.contoh’ . Dan di posisi paling kiri/akhir adalah sub-domain ‘networking‘. Sangat memungkinkan untuk menambah sub-domain lagi (misalnyakomputer.networking.contoh.com). Label-label domain dan sub-domain ini jika dibaca berurutan dari kiri maka akan membentuk Fully Qualified Domain Name (FQDN).
Hanya ada 1 root, tapi ada lebih dari 250 top level domain terbagi atas 3 tipe :
1. Country Code Top Level Domains : domain yang diperuntukkan bagi negara/teritori, misalnya .id, .jp, .ir dan lain sebagainya.
2. Sponsored Generic Top Level Domains domain yang diperuntukkan bagi sponsor komunitas tertentu, misalnya .gov, .mil, .edu dan lain sebagainya.
3. Unsponsored Generic Top Level Domains domain tanpa organisasi sponsor, misalnya .com, .net, .biz dan lain sebagainya.
Terdapat 2 fungsi DNS server jika dilihat dari lingkup tugasnya :
1. Server nama otoritatif (Authoritative Name Server), yang berarti DNS server tersebut hanya akan menjawab pertanyaan mengenai domain yang diwakilinya. Contohnya, DNS server contoh.com hanya akan menerjemahkan nama domain dari host yang dibawah contoh.com, misalnyanetworking.contoh.comakunting.contoh.com dan lain-lain.
2. Server nama resolver/cache, yang akan meneruskan permintaan ke DNS server lainnya dan menyimpan permintaan tersebut di cache-nya.

Organisasi yang terdaftar memiliki enterprise-level domain biasanya ingin membuat domain turunan untuk merepresentasikan resources yang mereka miliki berdasarkan fungsinya, misalnya mail.contoh.com untuk mail serverftp.contoh.com untuk ftp server dan lain-lain. Tapi biasanya, seluruhserver ini tergabung dalam 1 mesin saja, sehingga tidaklah ekonomis untuk memberi name server untuk masing-masing sub-domain. Lebih praktis untuk mengelompokkan semua informasi tersebut ke 1 unit saja.
     Untuk melakukan pengelompokan ini, DNS menggunakan konsep zone. Sebuah zone bisa jadi terdiri atas 1 domain pusat saja atau domain dengan banyak sub-domainZone lebih tepat disebut sebagai entitas yang bisa dikonfigurasi, yang menjabarkan informasi tentang domain dan sub-domain yang bersangkutan.
     Apa saja yang terjadi ketika kita ingin mengakses situs (misalnya www.contoh.com) melalui web browser? Setelah input URL dimasukkan, browser akan mengontak sebuah resolver yang disebut stub resolver yang kemudian mengontak name server lokal. Name server tersebut akan memeriksa apakah di dalam cachenya terdapat informasi valid  untuk mengakses IP Address resources (dalam hal ini, web server) yang dimaksud. Jika tidak, maka name server tersebut akan memeriksa lagi di dalamcachenya, apakah terdapat informasi mengenai name server lain yang punya informasi terhadapresources yang dimaksud tadi dan jika alamat name server yang bersangkutan ketemu, maka queryakan diarahkan menuju name server tersebut (garis biru muda).

Ilustrasi skenario
Jika pada cache milik name server tersebut tidak ditemukan alamat name server lainnya yang berkorespondensi terhadap domain yang dimaksud? Maka name server akan mencari name serverlainnya yang berkorespondensi terhadap domain name 1 level diatas domain name yang dicari, dalam hal ini, name server akan mencari terhadap .com. Perhatikan garis hijau pada gambar.
    Jika semua cara diatas tidak berhasil, maka name server tidak punya pilihan lain kecuali memulai pencarian dari tingkat hirarki teratas (root). Kontak dengan root server dilakukan oleh file bernama root hints yang biasanya ada di tiap name serverFile tersebut berisikan IP Address root server. Dari sana, setiap domain memiliki informasi tentang sub-domainnya masing-masing. Informasi ini disebut delegasi. Delegasi digambarkan oleh garis merah pada gambar.
Sedikit penjelasan tambahan, dari penjelasan di atas, fungsi dari DNS server adalah :
1. Menyediakan referensi terhadap child-zone.
2. Mapping dari IP Address ke domain name dan sebaliknya.
3. Mengirimkan pesan error jika query masukan DNS tidak valid/ditemukan.
Kelebihan DNS
1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah.
3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).
Kekurangan DNS1. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.

0 komentar:

Posting Komentar